Minggu, 27 Maret 2011

Efek Rumah Kaca (penyelamat musik tanah air)

Satu lagi band Indonesia yang memiliki nama unik, yaitu “Efek Rumah Kaca.” Band yang berpersonilkan Cholil (Vokal/Gitar), Adrian (Bass), dan Akbar (Drum) ini berdiri pada tahun 2001 dan telah mengelami beberapa perubahan mulai dari personil hingga nama band.
Pada awalnya, band ini dibentuk dengan nama “Hush” akan tetapi seiring dengan terjadinya perubahan personil, band ini berganti nama menjadi “Superego.” Namun nama tersebut bukanlah perubahan nama terakhir bagi band ini. Pada tahun 2006, mereka mulai menelurkan album dan dalam album tersebut terdapat lagu yang berjudul “Efek Rumah Kaca.” Atas saran dari manager mereka Bin Harlan Boer (ex vokalis C’mon Lennon), maka diambilah “Efek Rumah Kaca” sebagai nama band mereka, menurutnya nama tersebut cocok dengan konsep lagu mereka yang cenderung mengkritisi kondisi alam.
Efek Rumah Kaca memiliki perbedaan sendiri dalam lagu-lagu yang disuguhkannya. Lagu-lagu mereka tidak hanya membahas masalah percintaan yang seakan menjadi mayoritas konsep lagu di tanah air ini. Band ini lebih cenderung mengangkat konsep yang ekstrim seperti gay, polusi, pemanasan global, hingga tentang perjuangan aktivis Munir.
Untuk debut albumnya sendiri dimulai pada Oktober 2007 dengan judul self-title “Efek Rumah Kaca” dibawah naungan Paviliun Record. Dalam album tersebut disuguhkan 12 lagu yang sebelumnya telah mereka tulis sejak tahun 1998.
Bagi “Efek Rumah Kaca” warna musik mereka adalah pop karena mereka merasa tidak mengunakan banyak distorsi dalam lagu-lagu mereka seperti selayaknya musik rock. Akan tetapi kebanyakan orang menyimpulkan kalau warna musik mereka itu adalah post-rock dan sebagian orang lagi menyebut shoegaze. Tergantung apa yang kalian dengar, yang pasti band ini memiliki kretifitas yang tercermin dalam lirik-lirik lagunya.
pada tahun 2008 mereka meluncurkan album ke 2 mereka yang berjudul "Kamar Gelap" dengan hits "Kenakalan Remaja di Era Informatika" dan beberapa lagu lainnya. Band ini sangat menarik karena di setiap lagu lagu - nya, mereka selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar tidak seperti band - band sekarang yang sepertinya telah kehilangan etika berbahasa yang baik. bukan hanya itu mereka juga menyentil para musisi yang selalu menghadirkan musik yang bertema cinta yang mendayu dayu, dengan lagu "cinta melulu" dan belakangan ini Efek Rumah Kaca ikut ambil bagian dalam gerakan KPK yaitu cicak vs buaya. tentu saja Efek Rumah Kaca tidak sendiri, mereka bersama teman teman musisi lainnya. dengan itu semua pantaslah jika Efek Rumah Kaca menjadi pendobrak keseragaman dan penyelamat musik tanah air.
semoga saja kehadiran efek rumah kaca dapat menjadi inspirasi bagi musisi msusisi lokal untuk berkarya lebih baik dengan menggunakan bahasa nenek moyang dengan baik dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar